Translate

Kamis, 21 Februari 2013

Resensi Novel Edensor





Nama         : Virdaus Saputri
Kelas          : 11 IPA 5
Tugas         : Bahasa Indonesia









Melangkah Pasti, Wujudkan Mimpi
Oleh : Virdaus Saputri

Judul Buku      : Edensor
Penulis             : Andrea Hirata                                 
Penerbit           : PT. Bentang Pustaka
Terbitan           : Pertama, Mei 2007
Tebal buku      : xii + 294 Halaman
Ukuran Buku : 20,5 cm x 14 cm




Novel  ini merupakan novel ketiga kelanjutan dari novel sebelumnya yang berjudul “Sang Pemimpi”
Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadic, namun setiap elemennya adalah sub system keteraturan dari sebuah desain holistic yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal kecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
Rangkaian kata diatas di kutib oleh Andrea Hirata dari pemikiran Harun Yahya yang dijadikannya sebagai kalimat pembuka pada buku yang berjudul “Edensor”, buku ketiga dari tetralogi Laskar Pelangi. Tetralogi Laskar Pelangi menceritakan rangkaian perjalanan seorang anak yang bernama Ikal dan sekelompok temen masa kecilnya yang memiliki mimpi dan berjuang untuk mewujudkannya. Keterbatasan ekonomi, jarak dan akses terhadap layanan pendidikan tidak memupus semangat mereka untuk bisa bersekolah, tak perduli seberapa besar rintangan yang akan mereka lalui. Pada akhirnya hanya dua orang anak yang tersisa, yang masih tetap berjuang untuk mewujudkan mimpi untuk menaklukkan samudra kehidupan.
Andrea Hirata adalah penulis muda yang tidak memiliki latar belakang jurnalistik tetapi memiliki kemampuan untuk menguak berbagai realita kehidupan dan menjadikannya sebuah tulisan yang bagus dan mampu menggugah ketersadaran nurani setiap pembacanya. Buku ini diterbitkan pertama kali pada bulan Mei 2007 oleh PT. Bentang Pustaka, telah menjadi best seller Indonesia dan terdapat hampir diseluruh toko-toko buku di Indonesia.
Edensor mengulas cerita tentang perjalanan hidup Ikal dan Arai, saudara sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak episode kehidupan, suka maupun duka.
Pertemuannya dengan Weh, lelaki yang harus menanggung aib karena menderita penyakit burut, penyakit nista yang disebabkan oleh ulah nenek moyangnya yang telah berani melanggar aturan agama. Weh yang telah mengajarkannya cara membaca bintang, mengurai langit sebagai kitab terbentang serta membawanya pada satu pemahaman tentang  konstelasi zodiak. Zenit dan nadir, pesan terakhir Weh sebelum kematiannya. Weh adalah orang pertama yang telah mengenalkan Ikal pada diri sejatinya, dan telah menguatkan tekat Ikal untuk menjelajahi separuh belahan dunia, berjalan diatas tanah tanah mimpi, dan menemukan cinta yang sesungguhnya. Pelajaran yang tidak akan ditemukan di bangku pendidikan normal, karena hanya kekuatan semesta yang mampu menguak realita kehidupan.
Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan yang menghantar mereka pada perjalanan panjang di tanah tanah mimpi yang telah menjadi mimpi-mimpi masa kecil mereka.
Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dari mahasiswa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa Eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efien telah menunjukkan pada berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendididkan bangsa indonesia. Hanya semangat dan tekat yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.
Keindahan benua Eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris memberikan gaya tarik bagi apapun yang melihatnya. Namun tradisi dan etika hack packer sangat menarik perhatian Ikal bahkan lebih menarik dibandingkan Katya. Mahasiswi Jerman yang telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih Ikal menjadi kekasihnya.
Ikal dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan keliling benua eropa mengikuti tradisi para pengelanaan back packer kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menaklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua Eropa dengan bermodal semangat dan keberanian.
Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melewati benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Ikal akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar , kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian Ikal untuk menjelajahi enigma tentang A Ling yang kini menjadi semakin terang.
Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi kita tantangan panas yang menghadapakan pada cinta putih, tetapi mampu membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan bukanlah hal yang dapat ditawar tawar dalam keadaan apapun. Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan.





Kelebihan:
·      Novel ini sangat inspiratif.
·      Mengajarkan kita tentang optimis, semangat dan pantang menyerah.
·      Covernya menarik.
·      Novel Edensor tidak seperti novel-novel karya Andrea Hirata sebelumnya. Novel ini menyajikan ilustrasi gambar pada ceritanya sehingga lebih menarik.

Kekurangan:
·      Novel ini menurut saya sudah mendekati sempurna, hanya saja kekurangannya hanya pada kertas yang di pakai masih berupa kertas buram sehingga kurang awet.
·      Mengapa penulis mengambil judul “Edensor”, yaitu nama sebuah desa khayalan yang dikutip dari novel Herriot? Mengapa harus “Edensor”? Mengapa harus sebuah nama desa khayalan? Bukankah yang “nyata” itu lebih menarik karena benar-benar ada dalam kehidupan yang sebenarnya

Manfaat :
·      Memberikan semangat atau motivasi pada pembaca untuk terus berjuang mengarungi kehidupan
·      Menghibur pembaca dengan beragam peristiwa lucu dan petualangan yang mendebarkan
·      Memberikan pesan bahwa apapun bisa terjadi jika kita mau berdo’a, berusaha dan terus berusaha
·      Mengingatkan kita untuk tidak takut melakukan suatu hal baru



SMA NEGERI 1 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar